Rabu, 15 Oktober 2014

KEPERAWATAN MATERNITAS : HAMIL GANDA




BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Insidensi kehamilan kembar dua(twin) adalah sekitar 1 dalam setiap 80 kelahiran, dan kembar tiga (triplet) adalah 80 kalinya, yaitu 1 dalam setiap 6400 kelahiran.Namun demikian, angka-angka iini selalu berfluktuasi karena peingkatan pengguaan obat-obat penyubur dan prosedur fertilisasi secara in vitro.Mengingat kehamilan kembar dua merupakan kehamilan kembar yang paling sering terjadi dan di temukan oleh para siswa bidan, bagian ini akan lebih terkonsentrasi pada kehamilan kembar dua daripada kehamilan kembar tiga atau lebih.
1.2    Rumusan Masalah
a      Bagaimana pengertian dari kehamilan kembar?
b      Bagaimana proses terjadinya masalah kehamilan kembar?
c      Bagaimana masalah keperawatan yang bisa ditemukan pada klien dengan kehamilan kembar?
1.3    Tujuan
Ø Tujuan Umum
Agar setiap mahasiswa mampu memahami, memberikan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kehamilan kembar.
Ø Tujuan Khusus
Setelah menyusun makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
a.       Melakukan pengkajian pada klien dengan kehamilan kembar.
b.      Merumuskan diagnosa untuk klien dengan kehamilan kembar.
c.       Membuat perencanaan untuk klien dengan kehamilan kembar.
d.      Melakukan implementasi pada klien dengan kehamilan kembar.
e.       Membuat evaluasi pada klien dengan kehamilan kembar.
1.4    Manfaat
Manfaat dari makalah yang kami buat ini adalah agar mahasiswa lebih mengetahui dan mengerti bagaimana proses terjadinya kehamilan kembar. Selain itu juga agar mahasiswa  mampu memahami, memberikan dan melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kehamilan kembar.










BAB II
KONSEP TEORI
2.1    Definisi
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kemmbar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif. Frekuensi kehamilan kembar mengikuto rumus dari Herlin, yaitu 1:89-untuk hamil kembar, 1:89 pangkat dua untuk kehamilan tiga sedangkan kuadranplet 1:89 pangkat tiga.(Manuba, 1998:265)
Kehamilan ganda dalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sejak diketemukan obat-obatan dan cara induksi ovulasi.(Mochtar, 1998:259)   
Ketika dua atau lebih tumbuh dalam uterus pada saat yang bersamaan, kondisi ini dikenal sebagai kehamilan multipel.(Reeder,dkk.2011)
Kehamilan kembar adalah dua atau lebih janin yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan.

2.2    Tipe – Tipe Kembar Dua
Pembeda
Binovuler (Fraternal)
Uniovuler (identik)
Asal
Dua ovum
Satu ovum
Insidensi
75% darikehamilan kembar-dua
25% dari kehamilan kembar-dua
Jenis kelamin
Mungkin berlawanan
Selalu sama
Kemiripan
kemiripannya sama seperti kakak adik
Identik (susunan geneticnya sama) (perbedaannya sangat sedikit, raut tubuh, sidik jari)
Korion
Dua korion yang terpisah
Satu atau dua korion
Plasenta
Dua plaseenta yang terpisah menyatu namun sirkulasi darahnya tetap terpisah
Satu atau dua plasenta yang tergantung pada saat pembelahan yang terjadi: sirkulasi darah plasenta dapat berhubungan.
( Farrer,Hellen.1999)



2.3    Etiologi
a         Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata diantara berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.
Pada kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi. Knox dan Morley (1960) dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan di Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap 20 kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan multiple ovulasi
b        Faktor keturunan
Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip ayah. White dan Wyshak (1964) dalam suatu penelitian terhadap 4000 catatan mengenai jemaat gereja kristus orang-orang kudus hari terakhir, menemukan bahwa para wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar,  tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi yang diturunkan.
c         Faktor umur dan paritas
Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai dengan 7, frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan ganda dapat terjadi kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak sebleumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia diantara 35 sampai 40 tahun dengan 4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk (1976), memastikan peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang berkaitan dengan meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah 1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.
d        Faktor nutrisi
Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30% dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil. McGillivray (1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh kecil.
e         Faktor terapi infertilitas
Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin atau chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75% kehamilan dengan dua janin (Schenker & co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena induksi ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan konsenterasi dan motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999). Induksi ovulasi meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.
f         Faktor assisted reproductive technology (ART)
 Teknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda. Pasien pada kasus ini, pembuahan dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan seleksi terhadap ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrio ditransfer kedalam uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer kedalam uterus maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan kehamilan ganda.
g        Faktor yang lain belum diketahui
Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga obat klomit dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan  pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada kehamilan kembar.
Pada  fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu, jika semua embrio yang kemudian dimasukan kedalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu.
Pada   kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan  disini sebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi.
Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik.





Kadar FSH yang tinggi dapat menimbulkan peningkatan stimulasi folikel ovarii. Pada sebagian kasus keadaan ini menyebabkan lebih dari satu ovum yang di lepaskan dan selanjutnya di buahi. ( Farrer,Hellen.1999)
2.4    Diagnosis Kehamilan Kembar
Kemungkinan kembar di curigai kalau penambahan berat badan ibu atau pertumbuhan rahimnya lebih besar daripada usia kehamilannnya.Dengan USG, diagnosis kehamilan kembar dan penyingkiran kemungkinan lain (cairan amnion yang berlebihan, fibroid, mola hidatidosa, perhitungan usia kehamilan yang keliru) dapat di lakukan dengan mudah dan lebih dini). Sesudah itu,kehamilan kembar dapat di ketahui lewat gerakan janin atau bagian – bagian jani yang berlebihan, pemeriksaan palpasi yang meraba dua kepala janin atau auskultasi oleh dua orang pemeriksa yang menangkap dua suara jantung dengan variasi frekuensi paling tidak 10 denyutan per menit.
Dengan perawatan antenatal, kehamilan kembar jarang tidak terdiagnosis sampai saat melahirkan. ( Farrer,Hellen.1999)
2.5    Efek Janin Kembar pada Kehamilan
Di luar aspek emosional, social dan finansial,kehamilan kembar dapat di persulit oleh:
·      Kelainan ringan yang menjadi lebih mengganggu.
·      Polihidramnios (caira amion yang berlebihan).
·      Pre-eklampsia (lebih sering terjadi).
·      Plasenta letak rendah yang mengenai daerah yang lebih luas(perdarahan amtepartum)
·      Insufisiensi fetal / plasental (keadaan tidak sanggup melakukan yang normal)
·      Persalinan premature akibat peningkatan tekanan intrauteri
Persalinan dapat di persulit oleh:
·      Malpresentasi, khususnya kembar kedua,yang sering meliputi letak lintang atau transversal
·      Ketuban pecah dini(peningkatan tekanan intrauteri) sebelum janin pertama mengalami engagement dalam ronggaa panggul-bahaya prolapses funikuli.
·      Pelepasan plasenta janin kedua sebelum waktunya(premature) yang terjadi setelah pelahiran bayi pertama dengan di ikuti oleh penurunan ukuran uterus.
Setelah pelahiran terdapat predisposisi untuk terjadinya:
·      Perdarahan maternal postpartum-akibat uterus yang teregang secara berlebihan dan besarnya lokasi pelekatan plasenta.
·      Prematuritas bayi dan bahaya yang meyertainya.
2.6    Manifestasi Klinis

2.7    Masalah Risiko Tinggi
Beberapa kondisi risiko tinggi di hubungkan  dengan kehamilan multiple.
Masalah
Peningkatan kemungkinan di bandingkan kehamilan tunggal
Persalinan Premature
7-10
HIpertensi
2-5
Solusio Plasenta
3
Anemia
2-3
Hidroamnion
3-5
Infeksi Saluran Kemih
1-4
Perdarahan pascapartum
2-4
seksio sesaria
2
Selain itu
2.8    Patofisiologi
2.9    WOC
WOC terlampir (lampiran 1).
2.10Penatalaksanaan
Kehamilan kembar akan membawa risiko yang lebih berbahaya daripada kehamilan tunggal, baik terhadap ibu maupun janinya.Karena itu harus di berikan perawatan antenatal ekstra.Biasanya di perlukan nasihat dan tindakan untuk memastikan:
·      Istirahat yang cukup guna memperbaiki aliran darah Rahim (ibu dapat di rawat di rumah sakit untuk mencegah persalinan premature).
·      Diet yang memadai, baik dan seimbang dengan suplemen zat besi serta asam folat.
·      Perbaikan dengan segera semua kelainan ringan dan gangguan kenyamanan pasien.
·      Penanganan dini komplikasi seperti pre eklamsia atau plasenta letak rendah
Penatalaksanaan persalinan meliputi:
·      Palpasi dan mungkin pemutaran janin yang kedua setelah yang pertama di lahirkan
·      Penjepitan (klem) dan pengikatan tali pusat yang di lakukan dengan segera dan hati-hati (pada kasus kehamilan uniovuler dengan sirkulasi darah plasenta yang saling berhubungan).
(Farrer,Helen.1999)
2.11Pemeriksaan Penunjang
1.    Ul

2.12 Faktor Predisposisi
1.    T


















BAB III
KONSEP ASKEP

3.1    Pengkajian.
a         Anamnesis
·         Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan.
·         Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.
·         Uterus terasa lebih cepat membesar.
·         Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar.
·         Apakah telah mendapat pengobatan infertilitas.
b        Inspeksi dan palpasi
·         Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
·         Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering 
·         Bagian – bagian kecil terasa lebih banyak.
·         Teraba ada 3 bagian besar janin.
·         Teraba ada 2 balotement
c         Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih 10.
d        Rotgen foto abdomen
Tampak gambaran 2 Janin.
e         Ultrasografi
Bila tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada triwulan I/pada kehamilan 10 minggu.
f         Elektrokardiogramn total
Terdapat gambaran 2 EKG yang berbeda dari kedua janin.
g        Reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar pada umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang – kadang sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa.
Kadangkala diagnose baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar, ternyata masih ada janin satu lamgi dalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.
h        Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda
Adanya cairan amnion yang berlebihan dan renggangan dinding perut menyebabkan diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 % diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin kurang dari 2500 gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500 gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu dipikirkan bila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut; besarnya uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih cepat dari kehamilan normal, banyak bagian kecil teraba, teraba tiga bagian besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 atau lebih.
i          Diagnosis pasti
Secara klinis : 
·         Terdapat 2 kepala, 2 bokong, dan 1 atau 2 punggung
·         Terdengar 2 DJJ di tempat yang berjauhan dengan perbedaan 10 denyut permenit atau lebih.
·         USG atau foto roentgen :
Bayangan janin lebih dari 1 . Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau lebih dengan 1atau 2 kantong amnion. Diagnosis dengan USG sudah setelah kehamilan 6-8 minggu dapat menentukan diagnosis akurat jumlah janin pada uterus dari jumlah kantong gestasional yang terlihat.

3.2    Diagnosa Keperawatan
a       Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
b      Shock hipovolemik berhubungan dengan perdarahan .
c       Gangguan psikologis cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan kembar .

3.3    Intervensi Keperawatan
a         Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
Tujuan             :
Kriteria Hasil   :
Intervensi        :
1      Observasi tanda – tanda kekurangan nutrisi (mual muntah)
Rasional    :
2      Anjurkan pada pasien untuk makan sedikit tapi sering.
Rasional    :
3      Anjurkan untuuk banyak makan buah dan sayur .
Rasional    :
4      Anjurkan untuk menghindari hal – hal yang membuat mual atau enek .
Rasional    :
b      Shock hipovolemik berhubungan dengan perdarahan.
Tujuan             :
Kriteria Hasil   :
Intervensi        :
1      Observasi tanda – tandaterjadinya shoch hipovolemik .
Rasional    :
2      Kaji tentang banyaknya pengeluaran cairan (perdarahan)
Rasional    :
3      Obsevasi tanda – tanda vital.
Rasional    :
4      Pantau kadar Hb ddalam darah.
Rasional    :
c         Gangguan psikologis cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan kembar .
Tujuan             :
Kriteria Hasil   :
Intervensi        :
1      Berikan dukungan dan pendidikan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan pemahaman dan kerja sama dengan tetap memberikan informasi kehamilan kembar.
Rasional    :
2      Jelaskan tentang perawatan kehamilan
Rasional    :

















BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
4.2    Saran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar